- Inisiatif kerjasama antara Kementrian Dalam Negeri dan Canadian International Development Agency (CIDA)
- Program pengembangan kapasitas yang berfokus pada pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan
- Menekankan pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
- Memperkuat peran Eksekutif dan Legislatif di Kabupaten/kota serta organisasi masyarakat sipil dalam proses perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada pelayanan dasar dan responsif gender.
Apa Tujuan Project BASICS?
- Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRD mengembangkan dan melaksanakan perencanaan dan penganggaran menuju penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan berbasis SPM/MDGs dan responsif gender, berpihak pada kaum miskin, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
- Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi meningkatkan dukungan dan pengawasan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam proses perencanaan dan penganggaran untuk penyediaan layanan dasar berbasis SPM/MDGs.
- Organisasi Masyarakat Sipil, termasuk kelompok perempuan, memberikan masukan pada proses perencanaan dan penganggaran yang dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan tersedianya layanan dasar kesehatan dan pendidikan yang berbasis SPM/MDGs serta memberikan bantuan teknis kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan penyediaan pelayanan dasar tersebut.
Dimana saja wilayah kerja Project BASICS?
- Sulawesi Utara
- Kota Bitung
- Kabupaten Minahasa
- Kabupaten Minahasa Utara
- Kabupaten Kepulauan Sangihe
- Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro)
- Sulawesi Tenggara
- Kota Bau-Bau
- Kabupaten Buton Utara
- Kabupaten Kolaka Utara
- Kabupaten Konawe Selatan
- Kabupaten Wakatobi
Komponen Utama Project BASICS
- Komponen Pengembangan Kapasitas. Komponen ini dilaksanakan pada tiga tingkatan, yaitu : Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pada tingkatan Kabupaten/Kota BASICS bekerja dengan SKPD, DPRD dan organisasi masyarakat sipil. Pada tingkatan Provinsi, BASICS mendukung pengembangan kapasitas Pemerintah Provinsi dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Kabupaten/kota. Pada tingkatan Nasional, BASICS membantu Kementrian Dalam Negeri untuk mensosialisasikan dan menguji coba instrumen perencanaan dan pembangunan dalam wilayah kerja BASICS.
- Komponen BASICS Responsive Initiative (BRI). Komponen ini menyediakan dukungan dana bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memperkuat dan mereformasi praktek-praktek perencanaan dan penganggaran serta mendukung program dan kegiatan yang inovatif di bidang kesehatan dan pendidikan. BRI dilaksanakan melalui penyusunan dan pelaksanaan Strategi Peningkatan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan selama 3 tahun (2011-2013).
Apa yang Unik dari BASICS dan Nilai Tambahnya?
- Strategi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Minelium (MDGs) melalui penerapan dan pencapaian SPM secara peka gender.
- Strategi terpadu dan kolaboratif berbasis 'urusan' pendidikan dan kesehatan (bukan 'sektor')
- Mendorong Pemerintah Provinsi dalam menjalankan fungsi dan perannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2010.
- Strategi Peningkatan Pelayanan urusan pendidikan dan kesehatan disusun bersama berbagai stakeholders (multistakholders) dan dikonsultasikan bersama antara Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
- Mendukung dan meningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dengan cara :
- Menetapkan sasaran langsung kepada layanan pendidikan dan kesehatan untuk menjawab akar masalah berdasarkan data yang akurat dan akuntabel;
- Mengintegrasikan pengarusutamaan gender ke dalam seluruh instrumen bantuan teknis, dan
- Menggunakan pendekatan yang praktis dan bertahap dalam pemberian bantuan teknis, termasuk pelatihan, asistensi, belajar-sambil bekerja, pengujicobaan, dan diseminasi praktik cerdas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, prosedur dan sistem.
Hasil dan Perubahan yang Terjadi :
- Peningkatan alokasi anggaran untuk program kesehatan ibu dan anak di kabupaten/kota wilayah kerja BASICS;
- Replikasi program perbaikan data SPM kesehatan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di kabupaten/kota yang belum didanani oleh BASICS;
- Peningkatan alokasi anggaran untuk Badan Pemberdayaan Perempuan dengan inisiatif dari DPRD (peningkatan 100% di Minahasa Utara);
- Dokumen perencanaan dan penganggaran di beberapa Kabupaten/Kota wilayah kerja BASICS telah secara spesifik mengintegrasikan rencana pencapaian indikator SPM kesehatan dan pendidikan serta target pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs);
- Meningkatnya peran SKPD Provinsi yang terkait dalam pelaksanaan Project BASICS dalam penyediaan bantuan teknis serta monitoring dan evaluasi.
- Provinsi Sulawesi Utara telah mengintegrasikan SPP-BRI dalam Rencana Aksi Pencapaian MDGs; dan
- Menindaklanjuti pelatihan pengintegrasian SPM dalam dokumen perencanaan dan penganggaran yang dilaksanakan oeh BASICS, Gubernur Sulawesi Tenggara telah mengeluarkan SK untuk pelaksanaan SPM di setiap SKPD
0 komentar:
Posting Komentar