Launching Program SANGIHE MENGAJAR 2012


Salah satu tantangan pendidikan terbesar di daerah kepulauan dan terpencil adalah kurangnya tenaga pengajar. Hal ini disadari benar oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang kemudian mencanangkan Program Sangihe Mengajar sebagai salah satu solusi mengatasi kekurangan guru di daerah pulau-pulau dan dan desa terpencil dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah tersebut. Program ini juga diharapkan bisa mendongkrak angka partisipasi murni pendidikan dasar di pulau-pulau dan desa terpencil dalam rangka pencapaian Standar Minimal Pelayanan Pendidikan dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).

Pada tanggal 5 September 2012 bertempat di pendopo Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, J. Gaghana, SE, ME., melakukan pencanangan Program Sangihe Mengajar 2012 sekaligus meresmikan penugasan 16 guru non PNS yang direkrut melalui Program Sangihe Mengajar. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan penghargaan atas upaya Dinas Dikpora dalam mengatasi kekurangan guru di pulau-pulau dan desa terpencil. Dalam upaya tersebut diharapkan tidak terjadi intervensi dari berbagai pihak dalam proses rekrutmennya sehingga dengan cara demikian Dinas Dikpora bisa merekrut guru yang berkualitas dan berdedikasi sebagaimana dicontohkan oleh Program Indonesia Mengajar. Penekanan tentang pentingnya hal tersebut disampaikan dihadapan para pejabat yang hadir termasuk Sekretaris Daerah, Ir. Willy Kumentas, Ketua Komisi A DPRD, dan Kadis Dikpora Sangihe.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati juga berpesan agar para guru bisa berperan serta dalam mendukung kegiatan kemasyarakatan, termasuk pengembangan kaum muda dan kegiatan keagamaan. Keberhasilan penugasan “angkatan pertama” ini akan menjadi penentu keberlanjutan Program Sangihe Mengajar di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu para guru diharapkan memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan dan pengembangan masyarakat di pulau-pulau dan wilayah terpencil. Ditegaskan oleh Wakil Bupati agar para guru tidak menjadikan program ini sebagai batu loncatan karena mereka belum mendapatkan pekerjaan karena program ini menuntut pengabdian dan dedikasi yang tinggi.

Dalam acara Pencanangan atau Launching Program Sangihe Mengajar 2012, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Kab. Kepulauan Sangihe memberikan seragam kerja berupa kaos, topi dan tas, yang diserahkan secara simbolis kepada dua orang perwakilan guru Sangihe Mengajar. 

Tahun ini Dinas Dikpora berharap bisa merekrut lagi 5 - 10 orang guru dengan pendanaan yang diatur melalui perubahan anggaran APBD tahun 2012. Untuk itu diharapkan dukungan DPRD dalam persetujuan  anggarannya. Pendanaan tersebut diharapkan bisa menjamin keberlangsungan Program Sangihe Mengajar dimasa mendatang. 

Beberapa minggu sebelum acara peresmian dan pelepasan guru Program Sangihe Mengajar telah  diadakan pertemuan koordinasi tingkat kabupaten yang melibatkan para Camat, Kepala UPTD, Kapitalaung (kepala desa), dan Kepala Sekolah dari wilayah sasaran. Dalam pertemuan tersebut dibuat kepakatan bersama tentang peran mereka masing-masing terkait dengan penempatan guru Program Sangihe Mengajar di wilayah mereka. Pembagian peran yang mereka tanda tangani bersama antara lain adalah: Camat mengkoordinir di tingkat kecamatan; Kepala UPTD memantau teknis pelaksanaan; Kapitalaung memfasilitasi, memberdayakan,  dan memantau peserta Program Sangihe Mengajar dalam melaksanakan tugasnya baik disekolah maupun dalam kegiatan sosial kemasyarakatan; sedangkan Kepala Sekolah membimbing, mengevaluasi, dan memantau tugas pokok guru di sekolah. Melalui pertemuan koordinasi juga terungkap berbagai harapan terhadap Program Sangihe Mengajar, terutama terkait dengan peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan masyarakat.

Antusiasme masyarakat dalam menerima Program Sangihe Mengajar ditunjukkan dengan berbagai cara. Beberapa kepala sekolah dari wilayah sasaran datang ke ibukota kabupaten di Tahuna untuk menjemput guru Sangihe Mengajar atas permintaan masyarakat desa dan Kapitalaung. Salah seorang kepala UPTD juga berharap agar guru yang ditempatkan di wilayahnya dapat membantu menjembatani penanganan perselisihan yang timbul antara kepala sekolah dengan kapitalaung.

Banyak harapan yang disandangkan di bahu 16 orang guru angkatan pertama Program Sangihe Mengajar. Bukan tugas yang mudah tetapi dengan motivasi untuk mengabdi dan dedikasi yang tinggi serta dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan mereka bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di pulau-pulau  dan desa terpencil. 

Somahe Kae Kehage (Bersama-sama Mengatasi Tantangan). 


0 komentar:

Posting Komentar

 
  • BASICS PROJECT NORTH SULAWESI © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes