Kabupaten
Minahasa dengan dukungan BASICS melalui BRI berupaya mempercepat capaian SPM
pada tahun 2013 atas cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 96% dan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 96%. Hal
ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan pencapaian target MDGs untuk
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi hingga tiga per empat dalam
kurun waktu 1990 – 2015.
Kondisi Cakupan KIA 2010 - 2011
Perkembangan
pelayanan Kesehatan di Kabupaten Minahasa saat ini dapat diketahui dengan
melihat capaian indikator – indikator
MDGs dan SPM. Untuk capaian MDGs yang berhubungan dengan Kesehatan pada tahun
2009 - 2010 diketahui sebagai berikut :
NO
|
KEGIATAN
PELAYANAN
|
CAKUPAN
PELAYANAN
|
|
2010
|
2011
|
||
1.
|
Linakes
|
92 %
|
87 %
|
2.
|
K4
|
93 %
|
88,6 %
|
3.
|
Komplikasi
kebidanan yang ditangani
|
42,2 %
|
61,7 %
|
4.
|
Neonatus
dengan Komplikasi yang ditangani
|
47 %
|
70,2 %
|
5.
|
Peserta
KB aktif
|
75 %
|
86 %
|
Dari
data tersebut diatas dapat dilihat bahwa program pelayanan Kesehatan ibu dan
anak di Kabupaten Minahasa mengalami penurunan cakupan; ini dilihat dari
cakupan pelayanan khususnya ANC ke 4 (K4) yang telah mencapai 93 % tahun 2010
sedangakan pada tahun 2011 hanya mencapai 87 %, Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan 92 % tahun 2010 dan 87 % tahun 2011. Namun pelayanan KB pesrta aktif
mengalami peningkatan dimana tahun 2010 cakupan peserta KB aktif 75 % sedangkan
tahun 2011 naik menjadi 86 %. Angka kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatus ) masih
cukup tinggi bahkan cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2009 s/d 2011.
Sedangkan Kematian Ibu yang melahirkan
masih terjadi. Hal ini disebabkan penanganan petugas kesehatan yang memberi
pertolongan tidak komperhensif serta layanan rujukan yang terlambat karena
petugas kesehatan tidak mampu mendeteksi
secara dini kelainan dan komplikasi yang terjadi pada ibu maupun bayi dan
kurangnya pengetahuan.
Angka
kematian ibu dan bayi di kabupaten Minahasa selang tahun 2009 – 2011 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
TAHUN
|
NEONATUS
|
BAYI LAHIR
|
IBU
BERSALIN
|
2009
|
21
|
11
|
1
|
2010
|
30
|
24
|
3
|
2011
|
49
|
28
|
1
|
|
|
|
|
Sementara
itu, tenaga kesehatan di Kabupaten Minahasa khususnya bidan berjumlah 132
orang, yang merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan bidang kesehatan ibu
dan anak. Dari jumlah tersebut diatas, 80 % bidan masih berpendidikan Diploma
satu (D.1) kebidanan, 15 % berpendidikan Diploma tiga (D.3) kebidanan dan 5 %
berpendidikan Diploma empat (D.4) kebidanan.
Dari
data pendidikan bidan tersebut diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan bidan di
Minahasa perlu ditingkatkan dalam menunjang profesionalismenya untuk
keberhasilan pembangunan kesehatan bidang kesehatan ibu dan anak dalam
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian anak yang salah satu caranya
adalah dengan memberikan Pelatihan Kompetensi Kebidanan.
Oleh
sebab itu, pada tanggal 5-7 September 2012, dengan dukungan BASICS melalui BRI
Kesehatan, diselenggarakanlah Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kebidanan.
Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
bidan dalam memberikan pelayanan ANC sesuai standart pemeriksaan,
memberikan Asuhan Persalinan Bersih dan
Aman serta mampu mendeteksi komplikasi/penyulit yang terjadi pada ibu hamil dan
neonatus dengan tolok ukur pertama, peningkatan
cakupan ANC K4; kedua,
peningkatan cakupan penanganan komplikasi
kebidanan; ketiga, peningkatan cakupan persalinan oleh bidan; dan keempat, terjadi
penurunan angka kematian ibu sebesar 3/4
dan angka kematian bayi sebesar 2/3 dari total kematian. Pencapaian
tolok ukur tersebut dimonitoring oleh Dinas Kesehatan Kab. Minahasa melalui
Bidang Kesehatan Keluarga dengan melakukan analisa laporan setiap bulan dan dan
monitoring evaluasi langsung ke Puskesmas.
TUJUAN dari kegiatan pelatihan ini pertama,
supaya bidan dapat melakukan pelayanan ANC dengan standart 10 T yaitu : Ukur
tinggi badan, Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Skrining status Tetanus & Toksoid, Ukur tinggi fundus uteri, Tentukan prosentasi dan denyut jantung janin,
Pemberian Tab. Fe 90 tab, Tes laboratorium rutin (Gol darah, HB, Prot Urin,
Gula darah, Tes Laboratorium khusus untuk Heptitis B, HIV, Tuberkulosis, Talasemia,
Kecacingan), Tatalaksana kasus dan Temu wicara/konseling (P4K dan KB pasca
bersalin). Kedua, bidan mampu mendeteksi kelainan-kelainan dalam
kehamilan, persalinan yang menyebabkan komplikasi pada ibu dan atau neonatus
yaitu : eklamsi, preeklamsi, kelainan letak bayi, toksemia gravidarum, penyakit
penyerta, asfiksia, icterus, hipotermi, BBLR, kelainan kongenital dan
lain-lain. Ketiga, bidan dapat
melakukan persiapan dan antisipasi dini rujukan. Keempat, bidan mampu
melakukan konseling ibu hamil dan keluarganya, dan kelima, bidan mampu
melakukan pencatatan dan pelaporan secara benar dan valid.
Setelah pelatihan ini selain terjadi peningkatan pengetahuan bidan
dalam melakukan pelayanan pada ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan
kesehatan anak, diharapkan juga akan terjadi peningkatan cakupan program pelayanan kesehatan ibu dan
anak yaitu : K4 mencapai 96%, Linakes mencapai 96 %, Penanganan Komplikasi
Kebidanan mencapai 90%, Penurunan
Angka Kematian Neonatus menjadi 2/3, Angka Kematian Ibu tidak meningkat (1),
dan KB aktif meningkat menjadi 90 %.
0 komentar:
Posting Komentar