Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas masih menjadi penyebab terbesar kasus kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara. Selain penanganan komplikasi kebidanan yang terlambat, kematian ibu sering kali juga diakibatkan oleh kegagalan dalam mengenali dan menangani keadaan gawat darurat pada saat hamil, melahirkan dan setelah melahirkan. Saat ini Bidan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil, melahirkan, paska melahirkan dan bayi yang baru lahir. Hal ini karena bidan bekerja bukan saja di rumah sakit dan puskesmas, tetapi juga langsung berada ditengah-tengah masyarakat dan berada di garis depan pelayanan. Dalam memberikan pelayanan sering kali bidan menghadapi keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Oleh karena itu penting sekali agar bidan mampu mengenali keadaan darurat yang dihadapinya dan memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian ibu dan bayinya.
Narasumber utama yang
diundang, Dr. Sandra SpOg dan Dr. Feiby Julianto, merupakan dokter profesional
yang berpengalaman dalam penanganan persalinan maupun perawatan bayi pasca
persalinan. Narasumber yang lain berasal dari lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Bitung termasuk, Dr Vonny Th M Dumingan MKes, Dr Tomy Sumampouw dan Dr Zulian
Muslim, MKes. Materi yang disampaikan telah disesuaikan dengan kebutuhan
peserta dan semua narasumber cukup menguasai materi yang dibawakan.
Sasaran akhir dari
kegiatan ini adalah untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan serta Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs). Seperti yang
disampaikan oleh Dr Tommy dan Dr Zulfian dalam pelatihan tersebut, Kota Bitung
secara umum telah dapat memenuhi
sebagian besar indikator SPM dan MDGs terkait kesehatan,tetapi ada beberapa
indikator yang menunjukkan trend menurun (walaupun kecil) dalam beberapa tahun
terkahir ini, sekalipun angkanya masih lebih baik dari angka rata-rata
nasional. Selain itu Kota Bitung adalah daerah urban dengan jumlah perpindahan
penduduk yang cukup tinggi, sehingga akan sering dijumpai kasus-kasus emergensi
tidak pernah terdeteksi saat kehamilan melalui kunjungan K1 – K4, misalnya ibu
hamil yang saat hamil berdomisili di daerah lain tapi kemudian pindah ke Bitung
ketika akan bersalin.
Pada akhir kegiatan,
sebagian besar peserta menyatakan bahwa mereka memperoleh banyak manfaat dari
pelatihan, karena selain menyegarkan pengetahuan yang pernah diperoleh
sebelumnya, mereka juga diperkenalkan pada metode-metode penanganan komplikasi
yang relatif baru. Sesungguhnya sebagian besar tugas pokok di puskesmas adalah
berkaitan dengan upaya Promotif dan Preventif sehingga narasumber selalu
menyarankan agar peserta bisa lebih melakukan tugasnya dengan lebih baik.
Sesudah mengikuti pelatihan ini diharapkan para pesertaakan makin terampil
dalam menolong persalinan terutama pada situasi-situasi darurat. Dengan demikian, diharapkan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi akan menurun jumlahnya. Hal ini merupakan salah satu indikator pelayanan kesehatan yang tercantum dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).




0 komentar:
Posting Komentar